Menulis Lagi

Kebelakangan ini, aku cuma sibuk mencari sebab untuk menulis lagi. Liuk-lentuk jari masih aku kepal genggam untuk terus diam dari khayal menari dalam pelukan perasaan.
Kerana untuk menulis lagi, aku akan sibuk mencari perasaan aku sendiri yang aku sorok dari fikiran aku yang bersimpang-siur. Aku gusar sesat memilih jalan fikiran sendiri.

"Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat.

Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah,

dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)?"
*Asy-Syu'araa' (Para Penyair) (224-226)

Apabila setiap tulisan aku yang berdakwatkan perasaan itu kau jenakakan sebagai permainan angan-angan, aku hilang tujuan menulis tentang ketentuan yang ditulis Tuhan. Sedang aku sendiri tahu, bait-bait tulisan aku itu adalah untuk aku sendiri. Untuk aku terus mendakap rasa bersyukur atas setiap bait-bait tulisan yang telah Dia tuliskan buat aku. Catatan tentang yang perlu aku kerjakan, coretan dari yang telah aku kerjakan dan tulisan untuk mengingatkan aku untuk terus mengerjakan apa yang sedang aku kerjakan.
Ikhlas menulis lagi. Aku lari dari hati yang menghasut, mencungap nafas nikmat Illahi. Dan jika kau masih membaca tulisan ini, aku harap kau juga ikut berlari, bersama mencari abadi yang telah dijanji Yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani.

Yang Maha Menghitung Segala Sesuatu, untuk dosa pahala yang takkan sedetik terlepas kira, tambahkanlah rasa gentar padaMu ke dalam jiwa-jiwa yang dahaga. Yang Maha Mengetahui, Kau lebih arif rasa aku walau berlapis-lapis rasa keliru yang menutup jiwa. Ikhlaskan ya Rabb. Semoga yang ditulis dan dibaca dan diulang baca ini, mengajar jiwa akan rasa redha dan bersyukur atas nikmat besar atau sekelumit cuma.

"Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh (dari kalangan penyair-penyair itu), dan mereka pula mengingati Allah banyak-banyak, serta mereka membela diri sesudah mereka dianiaya. Dan (ingatlah), orang-orang yang melakukan sebarang kezaliman, akan mengetahui kelak, ke tempat mana, mereka akan kembali."
*Asy-Syu'araa' (Para Penyair) (227)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan