belum puas

dalam sejuk hujan
yang turun melibas badan ini
aku teringatkan kamu
maaf
mungkin rajuk hati ini belum puas
mengoyak sisa sisa pedih
yang lama aku simpan di dalam
belum puas rasanya
roda roda di kepala
berputar kembali
memapar siri sisa luka aku
dan mata kejam mereka
pantas memandang
menjadi santapan mulut
tengah malam ini

rasanya
aku terlalu rindukan kamu
sehingga aku tertulis kembali
skrip yang telah lama aku bakar
ikut kata orang
sejarah mengajar
dan aku terlupa
ketika
daun daun sedih
dan jerami pedih
pantas gersang
disetubuhi api

Tiada ulasan:

Catat Ulasan